Anger Issue
"Anger issue merupakan kondisi yang dapat membuat seseorang menjadi lebih mudah marah, entaapakh marah kepada orang lain ataupun kepada dirinya sendiri."
Tidak bisa kita pungkiri bahwa marah merupakan sesuatu yang sulit untuk kita kendalikan saat kita menjumpai kondisi atau situasi yang tidak ideal. Biasanya kita marah apabila rencana-rencana yang kita buat tidak berjalan dengan baik, atau muncul sebagai respon kita atas tindakan orang lain yang menurut kita tidak mengenakkan. Tapi, bagaimana halnya jika kita marah hanya karena hal-hal yang sepele atau karena marah merupakan sebuah kebiasaan yang ada pada diri kita? Jika kamu mengalami hal ini, maka besar kemungkinan kamu mengalami yang namanya "Anger Issue" atau kesulitan dalam mengelola kemarahan.
Kesulitan dalam mengelola amarah adalah salah satu masalah pengendalian
amarah yang dapat membuat penderitanya mudah tersinggung dan bahkan marah, baik
kepada orang lain ataupun kepada dirinya sendiri. Walau terlihat sepele, namun
tantrum yang dirasakan oleh orang dewasa ini dapat menyebabkan penderitanya
secara tidak sadar dapat melakukan kekerasan saat meluapkan amarahnya.
Apakah kamu mengalami hal tersebut? Setelah kamu marah pasti
kamu akan merasa sangat menyesalkan apabila kita melakukan kekerasan kepada
orang lain hanya karena masalah kecil yang sebenarnya dapat diselesaikan secara
baik-baik.
Walaupun rasanya melegakan, perlakuan kasar yang kita
lakukan tersebut dapat menimbulkan dampak negatif, baik itu untuk pelaku
ataupun korbannya. "Lega sementara, namun menyesal kemudian." Itulah
ungkapan yang paling menggambarkan penderita anger issue ini dalam mengelola
amarahnya dan menyesali tindakannya.
Buat kamu yang penasaran, apa sih yang dimaksud dengan anger
issue itu? Di bawah ini kami akan membahasnya lebih dalam lagi dan menjelaskan
beberapa cara untuk menghindari anger issue dalam diri kita.
Apa itu Anger Issue?
Anger issue merupakan kondisi yang dapat membuat seseorang
menjadi lebih mudah marah, entah marah kepada orang lain ataupun kepada dirinya
sendiri. Jika gangguan ini dibiarkan begitu saja, maka akan berpotensi
menyebabkan penderitanya melakukan berbagai tindak kekerasan, baik dalam bentuk
fisik atau verbal. Tidak hanya itu saja, anger issue juga dapat meretakkan
hubungan sosial penderinya lho.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa marah merupakan
reaksi alami dan normal yang bisa dialami oleh siapapun. Pada umumnya, marah
akan muncul sebagai respon terhadap suatu kejadian yang tidak sesuai dengan apa
yang kita inginkan (tidak sesuai ekspektasi). Namun hal tersebut bisa menjadi
tidak wajar apabila kita mudah marah hanya karena hal-hal sepele dan tidak
perlu dibesar-besarkan. Jika kamu mengalami hal seperti itu, maka kondisi
tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan kamu mengalami anger issue.
Baca juga: Apa itu Self Esteem? Cara Meningkatkan Self Esteem pada dirimu
Tanda-Tanda Kamu mengalami Anger Issues
Jika dibiarkan begitu saja, orang yang memiliki anger issue
atau pengendalian amarah yang buruk tidak hanya akan menimbulkan keresahan dan
kekerasan saja, akan tetapi juga bisa memperburuk hubungan sosialnya dengan
keluarga, teman, ataupun rekan kerjanya. Oleh karena itu, dengan mengetahui
gejala atau tanda-tanda dari seseorang yang memiliki anger issue dapat membantu
kita agar dapat berkomunikasi secara baik dengan mereka.
Selain itu, dengan mengetahui gejala dari orang-orang yang mempunyai masalah tersebut, kita juga bisa menggunakan hal itu untuk mendeteksi diri kita sendiri. Apakah kita juga termasuk orang-orang yang mempunyai gangguan anger issue atau tidak. Berikut ini beberapa gejala yang dialami oleh orang-orang yang memiliki anger issue atau gangguan dalam mengelola amarah.
1. Dilihat dari gejala fisik
Hal ini dapat kita lihat ketika seseorang marah atau saat
kita marah, umumnya otot wajah akan lebih tegang, jantung berdetak lebih
kencang, dan otak kanan akan terasa panas. Pada orang yang mengidap anger issue
gejala-gejala tersebut akan sering kita jumpai. Jika kamu ingin mengetahuinya
pada diri kamu sendiri, gejala tersebut akan terlihat dari cermin atau kacamata
orang lain.
2. Dilihat dari tingkat emosional
Gejala anger issue atau kesulitan dalam mengelola amarah berikutnya dapat kita lihat dari tingkat emosional orang tersebut. Walaupun hal tersebut tampak berlangsung begitu saja, namun ada beberapa kondisi yang mengikuti bagaimana respon alamiah tersebut muncul dari dalam diri seseorang yang memiliki anger issue. Karena kemarahan pasti muncul dalam berbagai macam hal yang menyertainya. Berikut ini beberapa situasi yang sering kali dialami oleh para penderita anger issue, yaitu:
- Kerap merasa frustasi
- Selalu merasa gelisah
- Stress berlebihan
- Sering merasa tertekan
- Merasa kewalahan dengan tanggungan yang ia miliki
Kondisi di atas dapat membuat mereka yang mengalami anger
issue akan lebih mudah tersinggung oleh berbagai hal yang mereka lihat ataupun
dengar. Jadi, apabila kamu yang secara tidak sengaja berinteraksi dengan
orang-orang seperti mereka, biasanya kamu akan menganggap bahwa orang-orang
tersebut adalah orang yang mudah tersinggung. Bahkan, seringkali hal itu
dikaitkan dengan masalah kesehatan mental.
Penyebab Mengalami Anger Issue atau Kesulitan dalam Mengelola Amarah
1. Faktor Internal
a. Attention deficit hyperactivity (ADHD)
Kondisi ini dapat membuat penderitanya menjadi lebih
hiperaktif. Sehingga seseorang yang mengalami ADHD akan sangat mudah marah
apabila segala sesuatu yang direncanakannya tidak berjalan sesuai dengan
keinginannya.
b. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Orang yang memiliki masalah dalam mengelola emosinya
biasanya dikaitkan dengan masalah kesehatan mental. OCD adalah gangguan psikis
yang dapat membuat penderitanya melakukan hal yang sama secara berulang kali,
dalam hal ini termasuk juga marah-marah tanpa alasan yang jelas seperti gejala
anger issue.
c. Depresi
Orang yang depresi biasanya lebih mudah tersinggung dalam
segala hal. Bahkan kepada suatu hal yang sebenarnya tidak ditujukan untuk
mereka. Hal ini karena orang-orang yang mengalami depresi lebih mudah
meledak-ledak, tidak hanya ketika mereka marah tapi juga ketika mereka
menangis.
2. Faktor Eksternal
a. Suasana sedih
Kesedihan tidak selalu diungkapkan hanya dengan menangis
saja, dalam beberapa kondisi respon yang diberikan dapat berupa amarah. Hal ini
terjadi karena yang paling penting bagi orang yang mengalami anger issue adalah
dapat meluapkan emosi yang sedang mereka rasakan.
b. Suasana berduka
Suasana duka akibat kepergian dari orang tersayang memang
akan memberi pukulan yang susah untuk ditahan oleh air mata. Dalam kondisi
seperti ini, setiap orang pasti akan menguatkan diri walaupun kenyataannya
tidak sekuat itu. Oleh karenanya, berbagai hal yang tidak berjalan sesuai
keinginan mereka sering membuatnya meluapkan segala emosi dengan cara
marah-marah.
c. Suasana tertekan
Untuk memenuhi berbagai tuntutkan kehidupan, tidak dapat
dipungkiri dapat menyebabkan masalah dalam mengelola amarah.
Cara Mengatasi Anger Issue
Cara mengatasinya yaitu dengan memahami Anger Management.
Menghadapi hal-hal yang menyebalkan mungkin dapat membuat kita menjadi lebih
mudah emosi. Namun, bukannya dapat menghadapi hal tersebut dengan lapang dada,
bahkan terkadang kita lebih memilih untuk marah-marah dan membuat suasana
menjadi semakin buruk. Lalu, bagaimanakah seharusnya kita menghadapi situasi
semacam itu? Tidak perlu khawatir, berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk
mengatasinya. Salah satu caranya yaitu dengan kamu mempelajari anger management atau
mengendalikan amarah itu sendiri.
Marah merupakan emosi yang muncul karena adanya gangguan ataupun pertentangan. Sehingga hal tersebut dapat menimbulkan rasa kesal, kecewa, sakit hati, dan frustasi. Seseorang akan dapat marah kepada orang lain, peristiwa traumatis atau sebuah rencana yang tidak sejalan dengan rencananya, ataupun marah kepada permasalahan pribadi. Namun, hal tersebut dapat kamu hindari dengan cara menerapkan anger management.
Anger management adalah tindakan untuk belajar dalam
mengenali tanda-tanda yang ada di dalam diri ketika seseorang marah dan
mengambil sebuah tindakan yang sehat dalam meluapkan emosinya. Dengan kata
lain, dapat kita artikan bahwa anger management merupakan cara
mengendalikan rasa amarah, bukan menahan ataupun mencegah rasa marah itu.
Cara Menerapkan Anger Management
Agar rasa marah tidak menjadi bumerang untuk dirimu sendiri, kamu harus mencoba mengikuti beberapa cara dalam mengendalikan amarah berikut ini:
1. Tenangkan diri kamu sebelum mengungkapkan kata-kata yang dapat menyakiti orang lain
Ketika marah, kata-kata kasar yang dapat menyakiti hati orang lain seringkali terlontar, dapat kita ibaratkan sebagai korek api. Jika kamu menghidupkan korek api di dekat barang-barang yang mudah terbakar, maka kebakaran akan sangat mungkin terjadi. Apabila sedang marah dan mengeluarkan kata-kata kasar, orang yang kita marahi mungkin saja akan tersulut emosi. Hal itu hanya akan mengakibatkan suasana menjadi semakin panas dan masalah jadi semakin rumit.
Untuk menerapkan anger management, sebaiknya kamu menenangkan
diri terlebih dahulu sebelum berbicara. Mungkin kita akan merasa lega ketika menegur orang lain dengna menggunakan kata-kata kasar. Namun setelah
itu, kita mungkin akan merasa menyesal karena tindakan tersebut dapat
memperburuk suasana.
2. Setelah kamu tenang, baru ungkapkan kemarahanmu secara baik-baik
Saat hati kamu sudah mulai tenang, maka pikiran akan menjadi
lebih jernih. Itu berarti, kamu sudah bisa mengungkapkan amarahmu dengan ucapan
yang tetap tegas namun tidak menyakiti orang lain. Jika sudah seperti itu, orang yang
kena marah akan mengetahui dan memahami penyebab kamu marah tanpa harus menyakiti
perasaan mereka. Misalnya saja, ketika kamu kesal melihat adikmu yang
meninggalkan piring kotor bekas makanan mereka di atas meja. Daripada kamu mengucapkan
kata-kata yang kasar, seperti “dasar pemalas”, lebih baik kamu
mengatakan “Tolong cuci piringmu ya, aku tidak suka kalau kamu menaruh piring kotor
di atas meja”
3. Terapkan metode time out
Time out tidak hanya digunakan untuk mendisiplinkan anak saja. Kamu bisa menerapkan metode ini pada diri kamu sendiri sebagai langkah dalam mengelola emosi atau anger issue kamu. Tujuan dari dilakukannya hal metode time out adalah untuk memberikan waktu pada diri sendiri dalam menenangkan diri dari rasa marah yang dapat memicu stres.
Metode time out ini dapat kamu lakukan saat permasalahan yang membuatmu naik pitam cukup sulit untuk diselesaikan. Carilah tempat yang cukup tenang, lakukan teknik pernapasan. Kamu juga dapat meredakan emosi kamu dengan berolahraga.
Sekarang kamu sudah tau kan apa itu anger issue. Gimana apakah kamu mengalami tanda-tanda angger issue? Dengan menerapkan anger management diharapkan kamu dapat mengendalikan anger issue kamu. Semoga artikel ini membantu.
0 Komentar